Sumbawa Barat – Universitas Cordova (Undova) menggelar media gathering yang dihadiri oleh pendirinya, Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli, B.A., SH., M.M.. Dalam pertemuan tersebut dipaparkan perjalanan panjang Undova, kondisi mahasiswa, hingga sikap kampus terhadap tantangan ekonomi daerah, dan terkait sektor tambang.
Dalam Sejarah dan Filosofi Perjuangannya, Undova lahir bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat pada 2004. Hanya dua minggu setelah pelantikan Bupati H. Wahab Yasin, yakni pada 1 Februari 2004, kampus ini berdiri meski tanpa izin operasional. Filosofi “Bakar Kapal” ala Thariq bin Ziyad dijadikan semangat: tidak ada jalan mundur selain berjuang membangun SDM.
Upaya mengurus izin sudah dilakukan sejak tahun 2000, namun selalu gagal. Dengan dukungan Universitas Mataram yang mengirimkan dosen hingga 80 persen tenaga pengajar, Undova tetap berjalan. Baru setelah pertemuan langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009, izin operasional akhirnya diterbitkan.
“Tidak ada pilihan kita harus terus berpikir maju, menyiapkan SDM Sumbawa Barat Daerah baru yang butuh SDM mumpuni, itu sebabnya ikhtiar Undova didirikan,” ungkap Buya Zul sapaan akrab Rektor Undova yang juga mantan Bupati Sumbawa Barat dua periode tersebut.
Kini Undova menampung sekitar 1.500 mahasiswa. Biaya kuliah per semester sebesar Rp2,4 juta, namun kampus memberikan subsidi sehingga mahasiswa hanya membayar Rp1,4 juta.
Dengan usianya yang memasuki 20 tahun, Undova menegaskan fokus pada pembangunan SDM daerah. Salah satu langkah strategis adalah menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuka program S2 Manajemen Pembangunan Daerah dengan model kuliah hybrid. Harapannya, pejabat DPRD, bupati, walikota, hingga birokrat bisa bekerja berbasis ilmu, bukan sekadar rutinitas. Setiap kabupaten/kota di NTB diharapkan mengirim minimal 3 peserta S2.
Di momentum dua dekade ini, Undova juga menekankan pentingnya keterlibatan dunia industri. Amman Mineral salah satunya diminta untuk terus memberi dukungan nyata terhadap langkah Sumbawa Barat dalam peningkatan kapasitas SDM melalui Undova, termasuk program pascasarjana yang kini dijalankan bersama IPB Bogor.
Menurut Buya Zul, keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya ditopang oleh sektor tambang, tetapi juga oleh lahirnya generasi muda terdidik.Undova menegaskan komitmennya melahirkan ahli dan pemimpin berintegritas untuk menopang industrialisasi dan pembangunan daerah.
“Perjuangan awal tanpa izin kini jadi inspirasi bahwa tekad kuat bisa melahirkan institusi besar,” tutup Buya Zul.(E1)

Komentar